Saturday, February 2, 2013

Persiapan ke New Zealand


Catatan perjalanan ini dipersembahkan bagi semua yang mungkin berkeinginan traveling ke New Zealand, khususnya para New Zealand Aid Scholar yang sedang bersiap untuk berangkat :
·         Apa saja yang berkas perlu dipersiapkan?
Hal pertama yang harus diurus adalah Student Visa. Beberapa syarat dokumen untuk pengurusan visa adalah paspor, surat beasiswa, offer letter dari kampus, SKCK dari Polda atau Polresta, Kartu Keluarga, dan Keterangan Medical Check up.
§  Surat beasiswa dan offer letter , serta kartu yang diserahkan untuk visa cukup yang fotokopi saja.
§  Paspor harus asli, bukan fotokopi, yang masih berlaku minimal 6 bulan setelah visa keluar.
§  SKCK yang asli, bukan fotokopi, cukup mudah mengurusnya, rekam sidik jari di Polresta jika anda sudah punya, tinggal fotokopi saja surat keterangan sidik jari dan minta legalisir di Polresta, kemudian minta rekomendasi di Polsek, dan fotokopi kartu sidik jari, fotokopi KTP, foto 4 x 6 ke Polda untuk pembuatan SKCK, biasanya selesai dalam sehari atau dua hari.
§  Medical Check Up, merujuk pada website Immigrasi New Zealand, jika ada akan berada di New Zealand lebih dari 6 Bulan, diharuskan untuk melakukan General Medical Check Up dan X-ray yang hanya boleh dilakukan dengan dokter panel yang mendapat lisensi dari New Zealand. Pastikan anda membuat janji sebelum check up dan mungkin penting untuk menanyakan jadwal dokternya, waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil medical check up, dan biaya medical check up kepada pihak rumah sakit. Selain itu, pastikan anda benar-benar fit ketika melakukan medical check-up, agar hasilnya juga baik.
Setelah semua berkas lengkap, berkas bisa dikirim via pos ataupun diantar langsung ke kantor Immigrasi Selandia Baru. Tidak perlu membuat appointment untuk menyerahkan dokumen, namun jadwal buka kantor tersebut Senin – Jum’at, Pukul 08.00 – 11.30 dan 13.00-15.00 WIB.
Jika hasil medical check-up baik dan semua berkas lengkap, butuh sekitar 7-10 HARI KERJA untuk pemprosesan visa student.
Bagaimana dengan tiket pesawat, penjemputan, dan akomodasi?
Sembari menunggu visa selesai, sebaiknya get in touch dengan pihak universitas, berkoordiinasi sebaik mungkin mengenai waktu keberangkatan dan penjemputan, serta akomodasi. Jangan khawatir, tiket dan penjemputan biasanya diatur oleh pihak universitas. Mengenai akomodasi, jika ingin tinggal on-campus, biasanya akan diminta untuk mengisi formulir aplikasi akomodasi, pun jika Anda ingin tinggal off-campus, biasanya universitas menawarkan bantuan mencarikan temporary place untuk anda ketika baru tiba di New Zealand, dan selanjutnya anda bisa mencari flat atau a house di www.trademe.co.nz

Barang apa saja yang harus saya bawa?
Sebagai New Zealand Aid Scholar yang akan stay lebih dari 1 tahun di New Zealand, saya mendapatkan wejangan yang berharga sekali dari para rekan mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di New Zealand. Nah, ini dia kira-kira list barang yang saya bawa :
  • -          Peralatan Elektronik seperti HP, Laptop, Kamera, Perekam Suara (untuk keperluan kuliah, jika belum terbiasa dengan aksen NZ, perekam suara akan berguna untuk merevie kuliah di kamar) dan Rice Cooker (menurut salah seorang teman, Mbak Nayo, mahasiswa PhD di NZ, jika memakai Rice Cooker yang dijual di NZ, biasanya nasinya jadi kering). Membawa rice cooker juga tentunya menghemat budget anda untuk membeli rice cooker yang dijual di NZ. :D
  • -          Adaptor, perlu diingat, plug untuk colokan listrik di New Zealand berbeda dengan yang dipakai di Indonesia, karena itu anda butuh plug adaptor yang didesain untuk Australia atau New Zealand, dan extended cabel untuk elektronik yang anda bawa dari Indonesia.
  • -          Untuk beberapa hari kedatangan anda, saya sarankan untuk membawa sedikit bekal mie instan dari Indonesia dan makanan lain untuk survival hidup Anda sampai anda mendapatkan akses menuju groceries terdekat dan membeli persediaan makanan di New Zealand. Beberapa hal yang mungkin Anda mau bawa yaitu Kecap, Sambal, Bumbu-bumbu masak instan, penyedap masakan, kopi sachet atau teh.
  • -          Obat-obatan yang sekiranya anda butuhkan, juga minyak kayu putih, minyak angin, obat flu, sedikit perlengkapan P3K.
  • -          Peralatan mandi, untuk anda yang ingin menghemat, disarankan membawa peralatan mandi yang agak banyak dari indonesia, karena di New Zealand cukup mahal. Saya sendiri membawa beberapa batang sabun mandi, deodoran, pasta gigi, sikat gigi, pembalut, panty liner, pelembab bibir, cream wajah, sampo, dan facial foam.
  • -          Pakaian. Saya membawa pakaian daerah (untuk dipakai pada acara internasional di kampus), jaket untuk musim dingin (yang katanya cukup mahal kalau beli di NZ), sweater, jaket, pakaian untuk Summer, Autumn, Winter, dan Spring, mulai dari yang tipis hingga yang tebal dan hangat, shorts dan celana panjang, kain maupun jeans, underware.
  • -          Kelengkapan musim dingin : Syal, Sarung Tangan, Kaos Kaki
  • -          Alas kaki : sandal jepit, sepatu kets, casual shoes lainnya.
  • -          Stationary : pulpen 1 lusin, sticky notes, paper clip, selotip,
  • -          Keperluan lainnya : Jilbab, Sajadah, Al Qur’an, Jadwal sholat yang sudah di print, payung, jas hujan.
  • Wah, barang yang saya bawa waktu mau berangkat ke New Zealand cukup banyak ternyata, walau sebenarnya saya tidak membawa jas hujan, padahal hari ini ketika saya lihat di NZ jas Hujan bagus yang sudah diskon harganya masih mencapai 29.99 Dolar. Agak mahal kan untuk saku mahasiswa. Hehehe :D

Nah, balik ke koper saya, saya bawa 1 koper gede utk checked baggage, 1 koper kecil untuk cabin, 1 backapack untuk laptop, 1 tas untuk paspor dan dompet, 1 tas kamera. Kedengaran ribet yah? It was! Hahaha :D. Anyway, Checked baggage saya isi dengan semua peralatan elektronik, coat, obat-obatan, dan pokoknya yang cair dan lain-lain. Cabin bag berisi pakaian semua, ga ada benda lain, karena saya ga mau ribet kalau ketahuan ada cairan lebih dari 100 mL, maka akan dibongkar dan cairan itu akan disita. Entah karena saya bawa baju kebanyakan mungkin yah, ketika check in penerbangan ke NZ, saya ekses baggage. Isi koper gede 27 kg, padahal yg diperbolehkan untuk checked baggage itu maksimal 1 koper saja yang berisi 23 kg dan ketika ditimbang yang cabin pun harusnya maksimal 7 kg, punya saya malah 12 kg.  Waktu itu saya punya dua pilihan, barangnya di buang, hingga jadi 23 kg dan 7 kg, atau yang koper gede saya isi maksimal 30 kg dengan memindahkan 3 kg barang dari cabin bag dan membayar 52 dolar untuk kelebihan bagasi. Karena tiap barang telah saya seleksi dengan baik, saya tidak ingin membuang barang apa pun, maka saya ambil opsi kedua, yang saya yakini worth it dengan nilai barang-barang yang ada di koper saya. J
Sekian dulu tulisan saya, sudah cukup mengantuk, nanti saya sambung lagi deh. Makasih sudah mampir ke blog saya. See you. 

12 comments:

  1. Terima kasih sharingnya, Dek Rini :) hehe.. Salam winter dari Vermont sini!

    ReplyDelete
  2. iyah, sama-sama mbak Dian... :) Salam Summer di Hamilton, NZ.. :)

    ReplyDelete
  3. Wah sip akhirnya jumpa di blog dan Twitter buat Dian mba Rini dan Mbak Dian. Keep in touch ya. Salam. Asep IYC 2009- MGDS

    ReplyDelete
  4. Haloo mas Asep. :) Hehe.. Lama tak bersua.:)

    ReplyDelete
  5. Hi kak Rini, I'm so glad to meet you here, more over I would like to know MORE about to study abroad in NZ. Did you know that I'm Rangga as the speech compt at edu-fest 2013? Ya I saw your name at the hand-book of edufest'13. I really interest to study in there, I hope to received some of matter point to go there, and I want to asking more information about this. Please give me your phone number? :) or you may call me first : 085764924556. I really NEED it. Thanks a bunch kak.

    ReplyDelete
  6. Hi Rangga, I'm not in Indonesia now, you can email though or post your question here. :)

    ReplyDelete
  7. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  8. Assalamualaikum mb Rini, salam kenal :D Aku Dwinta, anak unsri juga. Kalo ga keberatan boleh minta alamat email nya ga mba mo nanya2 soal beasiswa nih huhu masih clueless trs brp kali apply masih fail, cuman blm mau nyerah! hehe makasih ya mba, wass wr wb.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waalaikum salam mba Dwinta, maap saya baru buka blog lagi. Ini email sy ya rini[dot]mayasari2202[et]gmail[dot]com

      Delete
  9. assalamu"alaikum wrwb
    mbak Rini salam kenal, saya Nisa dari Sorong, mbak bolehkan saya minta email? mau tanya2 dan minta saran. makasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waalaikum salam mba Nisa, maap saya baru buka blog lagi. Ini email sy ya rini[dot]mayasari2202[et]gmail[dot]com

      Delete
  10. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete